Minggu, 23 Maret 2014

Makalah Alat Kesehatan Pernapasan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.
1.         Sistem pernapasan terdiri dari pada hidung, trakea, paru-paru, tulang rusuk, otot interkosta bronkus bronkiol, alveolus dan diafragma.
2.         Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea.
3.         Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbuka.
4.         Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan ke paru-paru.
5.         Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada ujung bronkial.

B.     Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan system pernapasan?
2.      Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pernapasan?
3.      Sebutkan dan Jelaskan Alat-alat system pernapasan?
4.      Apa saja gangguan/kelainan pada system pernapasan?
5.      Obat-obat apa saja yang digunakan untuk mengatasi gangguan sistem pernapasan?
   
C.    Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui apa itu “Sistem Pernapasan".
2.      Bagaimana cara “Sistem Pernapasanpada manusia.
3.      Untuk memahami struktur organ pernapasan.
4.      Untuk mengetahui gangguan/kelainan pada system pernapasan.
5.      Untuk mengetahui obat-obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan sistem pernapasan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Pengertian pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernapasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.

B.     Jenis-Jenis Pernapasan
1.      Pernapasan Dada
Adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga   dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b.      Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2.      Pernapasan Perut
Adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b.      Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

C.    Alat-Alat Sistem Pernapasan
Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat pernapasan pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring (tekak), laring (pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).
1.      Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi untuk: menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskan udara. diperoleh dari lingkungan sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu gula (glukosa). Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh, pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energi,pernapasan juga menghasilkan karbon dioksida, dan uap air.


2.      Faring (Tekak)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong, terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofaring) pada bagian belakang.
3.      Laring (Pangkal Tenggorokan)
Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan buah tulang rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya pita suara. Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
4.      Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.



D.    Kelainan/Gangguan Sistem Pernapasan/Respirasi pada Manusia
Sistem peredaran oksigen yang diperlukan oleh tubuh manusia bias mengalami gangguan atau kelainan disertai penjelasan pengertian atau definisi singkat yaitu seperti :
1.      Kelainan/Gangguan/Penyakit Saluran Pernapasan
a)      Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis. Bronkis disebabkan  oleh bronkus yang dikelilingi lendir cairan peradangan sedangkan asma adalah penyempitan saluran pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan mengalami kontraksi yang mengganggu jalan napas.
b)      Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
c)      Rhenitis, adalah gangguan radang pada hidung.
d)     Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas.Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untuk bernapas.
e)      Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.
f)       Bronkitis, adalah radang pada bronkus.
2.      Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus
Pnemonia Bakteri
Pnemonia yaitu infeksi akut yang terjadi pada paru / saluran napas bagian bawah.
3.      Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara
a)      Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.
b)      Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen atau kurang darah (anemia).

E.     Obat-Obat Yang di Gunakan Untuk Mengatasi Gangguan System Pencernaan
Penggolongan obat-obat yang sering digunakan untuk mengatasi gangguan system pernapasan :
1.      Antiasma
Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.
2.      Ekspektoran
Ekspektoran adalah obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran pernafasan. Ekspektoran bekerja dengan cara merangsang selaput lendir lambung dan selanjutnya secara refleks memicu pengeluaran lendir saluran nafas sehingga menurunkan tingkat kekentalan dan mempermudah pengeluaran dahak. Obat ini juga merangsang terjadinya batuk supaya terjadi pengeluaran dahak.
3.      Mukolitik
Mukolitik adalah obat batuk berdahak yang bekerja dengan cara membuat hancur formasi dahak sehingga dahak tidak lagi memiliki sifat-sifat alaminya. Mukolitik bekerja dengan cara menghancurkan benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari dahak. Sebagai hasil akhir, dahak tidak lagi bersifat kental dan dengan begitu tidak dapat bertahan di tenggorokan lagi seperti sebelumnya. Membuat saluran nafas bebas dari dahak.
4.      Antitusif
Antitusif adalah obat yang bekerja pada SSP dengan menekan refleks batuk, digunakan pada gangguan saluran napas yang tidak produktif  dan batuk akibat teriritasi.
Antitusif bekerja dengan menekan rangsangan batuk di pusat batuk yang terletak di sum sum lanjutan (medulla).
Berikut contoh-contoh obat yang sering digunakan dalam pengobatan gangguan system pernapasan :
1.      Dekstrometorfan Hidrobromida (FI Edisi III hal. 206)
a.       Nama Kimia    : (+)-cis-1, 3, 4, 9, 10a-heksahidro-6-metoksi-11-metil-2H-10, 4a-iminoetanofenantren
b.      Nama Generik : Dekstrometorfan Hidrobromida
c.       Nama Paten     : ANAKONIDIN (ISO volume 44)
d.      Nama Pabrik   : Konimex
e.       MK                  : Berdasarkan peningkatkan ambang pusat batuk di otak. (OOP ed.VI). Merupakan  penekan batuk yang bekerja secara sentral dengan jalan meningkatkan ambang rangsang refleks batuk.
f.       Indikasi           : Antitusif

2.      Asetilsistein (FI Edisi IV hal. 29)
a.       Nama Kimia    : N-Asetil-L-sisteina [616-91-1]
b.      Nama Generik : Asetisistein
c.       Nama Paten     : FLUIMUCIL (ISO volume 47)
d.      Nama Pabrik   : Zambon Spa
e.       MK                  : Mencairkan dahak yang kental dengan jalan memutuskan jembatan disulfida sehingga rantai panjang antara mukoprotein-mukoprotein panjang terbuka & lebih mudah dikeluarkan melalui batuk & sebagai anti-oksidan.
f.       Indikasi           : Ekspektoran

3.      Aminofilin (FI Edisi III )
a.       Nama Kimia    :
b.      Nama Generik : Aminofilin
c.       Nama Paten     : AMICAIN (ISO volume 47)
d.      Nama Pabrik   : Nelco
e.       MK                  : Bekerja pada otot polos jalan napas dan pembuluh darah paru, sehingga terjadi dilatasi serta merangsang kontraksi diafragma.
f.       Indikasi           : Antiasma

4.      Gliseril Guaiakolat (FI Edisi III hal. 272)
a.       Nama Kimia    : 3-o-metoksifenoksi-propan-1, 2-diol
b.      Nama Generik : Gliseril Guaiakolat
c.       Nama Paten     : COHISTAN Ekspektoran (ISO volume 46)
d.      Nama Pabrik   : Biomedis, Medifarma
e.       MK                  : Meningkatkan volume dan mengurangi kekentalan sputum yang terdapat di trakhea dan bronki. Dapat meningkatkan reflek batuk dan memudahkan untuk membuang sputum. Akan tetapi bukti objektif masih sedikit.
f.       Indikasi           : Ekspektoran
5.      Salbutamol (FI Edisi IV hal. 751)
a.       Nama Kimia    : α’-[(tert-butilamino)metil]-4hidroksi-m-xilena-α, α’ diol [18559-94-9]
b.      Nama Generik : Salbutamol
c.       Nama Paten     : SALBRON (ISO volume 47)
d.      Nama Pabrik   : Dancos
e.       MK                  : Merelaksasikan otot polos melalui peningkatan cAMP intraseluler yang mengativasi suatu protein kinase.
f.       Indikasi           : Antiasma



BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, trakea, paru-paru, tulang rusuk, otot interkosta, bronkus, bronkiol, alveolus, dan diafragma. Dalam mekanismenya, udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea, dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan senantiasa terbuka, trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan kepada paru-paru. Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada ujung bronkiol. Alveolus mempunyai penyesuaian berikut untuk memudahkan pertukaran gas.
Kelompok menyimpulkan system pernapasan adalah system dalam tubuh yang harus dijaga dan dipelihara, karena jika salah satu organ pernapasan rusak akan mengganggu organ system pernapasan yang lain. Dengan napas kita bisa Hidup.

B.     Saran
Jagalah kesehatan organ pernapasan terutama pada paru-paru dan organ sistem  pernapasan lainnya .


DAFTAR PUSTAKA

Sukandar E. Y, dkk. 2008 “ISO FARMAKOTERAPI”, PT. ISFI Penerbitan, Jakarta.
ISO volume 47 – 2012 s/d 2013, PT.ISFI Penerbitan, Jakarta.
Anonim, 1995,”Farmakope Indonesia Edisi IV”, Jakarta.


MAKALAH
SPESIALITE & ALKES
“OBAT-OBAT GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN”

KELOMPOK V


Mauren A. N. Maya
Megie C. N. Blegur
Melasthyn Sagabulang
Muhammad S. Alfarisi
Muhammad Ishadi Karim
Neldy J. P. Sjioen




POLTEKKES KEMENKES KUPANG
JURUSAN FARMASI
2013/2014