BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kingdom Monera merupakan organisme
yang terdiri atas dua kelompok besar, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
Berdasarkan cara memperoleh nutrisinya bakteri dikelompokkan menjadi bakteri
heterotrof dan autotrof.
Virus memiliki ciri yang tidak
dimiliki oleh organisme lain. Virus dapat dikatakan hidup dan berkembang biak
jika berada pada sel atau jaringan hidup. Virus berkembang biak melalui siklus
lisis dan siklus lisogenik.
Kingdom Protista merupakan salah
satu kingdom yang anggotanya kebanyakan hidup di perairan, baik di perairan
tawar maupun perairan laut. Kingdom Protista dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu Protista mirip jamur, Protista mirip hewan, dan Protista mirip tumbuhan.
Hampir semua jamur merupakan
organisme multiseluler, tetapi ada beberapa jamur yang uniseluler seperti ragi.
Jamur merupakan organisme heterotrof. Jamur memperoleh makananya secara
saprofit dan secara parasit. Kingdom fungi dibagi menjadi empat divisi, yaitu
Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
B. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah untuk menambah pengetahuan tentang monera, virus, protista, dan fungi,
dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
C. Metode Penulisan
Penulis mempergunakan metode
kepustakaan. Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan
penulisan makalah ini.
BAB II
PEBAHASAN
A. MONERA
1. Klasifikasi Monera
Anggota
kingdom Monera bersifat prokariotik, yaitu inti sel tidak diselaputi membrane.
Monera merupakan organisme sempurna. Monera sudah dapat melakukan metabolism
makanan, membuang zat sisa, tumbuh, dan bereprokduksi.
Kingdom Monera terdiri atas dua subkingdom, yaitu Archaebacteria
dan Eubacteria. Umumnya kingdom Monera terdiri atas Eubacteria (bakteri).
Perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria terletak pada komposisi RNA,
ribosomnya, dan peptidoglikan pada dinding selnya.
1.1 Archaebacteria
Archaebacteria
merupakan kelompok bakteri yang pertama muncul di bumi. Archabacteria disebut
juga bakteri purba (archae = purba).
Bakteri dari kelompok ini memiliki cirri yaitu hidup dalam kondisi lingkungan
yang cukup ekstrim. Contohnya pada kondisi panas (termofil) dan asam
(asidofil).
Berdasarkan
lingkungannya tersebut, Campbell (1998:508) mengidentifikasikan tiga kelompok
utama dari Archabacteria. Tiga kelompok tersebut yaitu Metanogen, Halofil
ekstrim, dan Termofil ekstrim.
a.
Metanogen
Archae ini dinamai sesuai dengan
metabolisme energinya yang khas, yaitu H2 digunakan untuk mereduksi
CO2 menjadi metana (CH4). Metanogen merupakan Archae yang
tergolong anaerob strict (tidak dapat
mentolerir keberadaan oksigen). Artinya, Archae ini akan teracuni jika terdapat
oksigen. Archae kelompok ini hidup di lumpur dan rawa tempat mikroorganisme
lain yang telah menghabiskan semua oksigen.
Metanogen memiliki peranan sebagai
pengurai yang penting. Spesies metanogen lainnya hidup dilingkungan anaerobik
di dalam perut hewan, khususnya hewan yang memakan tumbuhan. Archae kelompok
ini berperan penting dalam proses pembentukan nutrisi di hewan-hewan tersebut,
terutama yang mengandalkan makanan berselulosa.
b.
Halofil ekstrim
Archae kelompok ini memiliki cirri-ciri
yaitu hidup di tempat-tempat yang memiliki salinitas yang tinggi, (halo = garam, dan philos = pecinta). Archae halofil memiliki arti pecinta garam atau
hidup di tempat yang memiliki salinitas (kadsr garam) cukup tinggi. Misalnya di
danau air asin dan di laut mati. Contoh dari Archae kelompok ini adalah Halobacterium salinarium.
Pada suatu larutan yang di penuhi oleh
koloni halofil, akan membentuk suatu buih berwarna merah ungu yang dihasilkan
oleh bakteriorhodopsin.
Bakteriorhodosin merupakan suatu pigmen yang menangkap energi cahaya. Pigmen
ini terdalam dalam membrane plasma.
c.
Termofil ekstrim
Archae ini memiliki cirri-ciri hidup pada
suhu yang ekstrim panas. Archae ini dapat bertahan hidup dalam lingkungan panas
dengan suhu optimumnya 60oC sampai 80oC. bakteri ini
hidup dengan mengoksidasi sulfur. Contohnya, Sulfolobus yang menempati mata air panas sulfur di Yellowstone
National Park, USA.
a b
(a)
Contoh Archaebakteria kelompok termofil
ekstrim, yaitu sulfolobus. (b)
seorang ilmuan sedang mengambil contoh Archae dari kelompok termofil di mata
air panas yang banyak mengandung sulfur.
1.2 Eubacteria
Eubacteria
merupakan mikroorganisme yang memiliki ciri-ciri uniseluler mikroskopis,
umumnya tidak berklorofil, dan termasuk sel prokariotik.
Bakteri
bersifat saprofit atau parasit. Bakteri yang bersifat saprofit ada yang
menguntungkan manusia, sedangkan yang bersifat parasit dapat menimbulkan
penyakit, baik pada tumbuhan, hewan, manusi, maupun organisme lainnya.
a.
Ukuran dan Bentuk Bakteri
Bakteri merupakan organisme mikroskopis
dan rata-rata berdiameter 1,25 µm. Bakteri yang terkecil, Dialister pneumosintes panjang tubuhnya 0,15 µm-0,30 µm. Adapun
bakteri yang terbesar, Spirillium
volutans, panjang tubuhnya 13 µm-15 µm.
Menurut Mclaren dan Rotundo (1990: 242)
berdasarkan bentuknya, bakteri dapat di kelompokkan ke dalam tiga kelompok,
yaitu:
1. Bentuk Bulat (Coccus)
Berdasarkan
koloninya dibagi menjadi,
a) Diplococcus, yaitu
bakteri tergabung secara berpasangan dua-dua;
b) Staphylococcus, yaitu
bakteri berkelompok membentuk seperti buah anggur;
c) Streptococcus, yaitu
bakteri yang membentuk rantai;
d) Sarcina, yaitu
bakteri berkelompok membentuk kubus.
a b c d
2.
Bentuk
Batang (Bacillus)
Berdasarkan
koloninya dibagi menjadi,
a) Diplobacillus, yaitu
bakteri tergabung secara berpasangan;
b) Streptobacillus, yaitu
bakteri tergabung membentuk pita yang panjang.
a b
3.
Bentuk
Spiral (Spirillum)
Berdasarkan
koloninya dibagi menjadi
a) Spirillum, yaitu
bakteri tunggal dengan flagela;
b) Spirochete, yaitu
bakteri tunggal tanpa flagella.
a b
b.
Struktur Bakteri
Tubuh bakteri memiliki struktur yang
sederhana. Pada umumnya tubuh bakteri tersusun atas membrana plasma, dinding
sel, dan sitoplasma. Perhatikan gambar berikut.
1.
Membrana Plasma
Membran plasma adalah membran yang
membatasi sitoplasma dan dinding sel serta tersusun atas lemak dan protein.
2.
Dinding Sel
Membran sel diselaputi oleh dinding
sel serta tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, fosfor, garam anorganik,
asam amino, dan asam diamino pimelik (hanya ditemukan pada sel bakteri dan alga
biru). Dinding sel berfungsi melindungi dan member bentuk tubuh bakteri.
Bagian luar dinding sel beberapa
bakteri diselaputi oleh lapisan lender yang dinamakan kapsul.
Bakteri berkapsul contohnya Diplococcus pneumonia (a). Dinding sel
bakteri tertentu, misalnya Escherichia
coli (b), memiliki suatu struktur
yang menyerupai rambut dan disebut pili. Pili berfungsi sebagai pelindung
bakteri.
a b
3.
Sitoplasma
Sitoplasma bakteri tidak mengandung
organel, seperti retikulum endoplasma, badan Golgi, mitokondria, lisosom, dan
sentriol. Organel yang dimiliki bakteri adalah ribosom bebas. Di dalam
sitoplasma terdapat pula materi genetik, yaitu DNA dan RNA.
Pada kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan biasanya bakteri berbentuk batang mampu membentuk endospora (lihat gambar).
c.
Gerak Bakteri
Pada umumnya, bakteri bergerak dengan
flagel yang tersusun oleh protein flagelin. Bakteri yang tidak mempunyai flagel
disebut atrik. Berdasarkan jumlah dan letak flagelnya, bakteri dibedakan
menjadi:
1. Monotrik, yaitu
bakteri yang memiliki sebuah flagel di salah satu ujungnya.
2. Lopotrik,
yaitu bakteri yang di salah satu ujungnya memiliki lebih dari satu buah flagel.
3. Amfitrik,
yaitu bakteri yang di kedua ujungnya terdapat satu buah flagel atau lebih.
4. Peritrik,
bakteri yang memiliki flagel di seluruh permukaan tubuhnya.
Di
dalam media cair, bakteri bergerak dengan cara bergoyang, memutar, bergetar,
dan gerakan melambung. Gerakan ini dinamakan gerak Brown.
d.
Penggolongan Bakteri
Berdasarkan
cara memperoleh nutrisi, bakteri di kelompokkan menjadi:
1.
Bakteri Heterotrof
Bakteri
heterotrof ialah bakteri yang membutuhkan sumber karbon dari senyawa organic
atau bakteri yang tidak mampu membuat makanan sendiri. Bakteri heterotrof dapat
dibedakan menjadi bakteri parasit, bakteri saprofit, dan bakteri patogen.
Bakteri
parasit merupakan bakteri yang bersifat merugikan karena mengambil nutrisi
langsung dari makhluk hidup yang ditempatinya (inang).
Bakteri
saprofit adalah bakteri yang memperoleh nutrisi berupa zat
organic dari organism mati atau organisme yang telah mengalami proses
penguraian (membusuk).
Bakteri
pathogen ialah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.
2.
Bakteri Autotrof
Bakteri
autotrof adalah bakteri yang mampu
mengubah bahan anorganik menjadi bahan organic atau mampu membuat makanan
sendiri. Bakteri yang mendapatkan energi dari cahaya disebut bakteri fotoautotrof, sedangkan bakteri yang mendapatkan energi dari senyawa
anorganik disebut bakteri kemoautotrof.
Contoh bakteri autotrof adalah Cyanobacteria.
a.
Nostoc
Nostoc merupakan
Cyanobacteria berbentuk koloni bola berlendir yang saling menempel sehingga
membentuk filamen lingkaran tunggal seperti rantai kalung.
Di
antara sel-sel penyusun yang membentuk rantai, terdapat sel kosong yang
dinamakan heterokista.
b.
Anabaena
Bentuk
tubuh Anabaena menyerupai Nostoc. Keduanya memiliki persamaan
dalam bentuk sel dan filamen. Anabaena hidup
bersimbiosis dengan akar tumbuhan lain. Anabaena
mengadakan reproduksi dengan spora.
c.
Gloeocapsa
Gloeocapsa merupakan
Cyanobacteria yang paling primitive. Gloeocapsa
dapat ditemukan pada batu yang basah dan pada pot tanaman. Selnya berbentuk
bulat sampai oval dengan warna hijau dan biru tersebar disekitar dinding sel.
Setiap sel Gloeocapsa mengeluarkan
lapisan gelatin.
d.
Oscillatoria
Oscillatoria merupakan
Cyanobacteria yang berbentuk filamen dengan bentuk menyempit dan tersusun oleh
sel yang berbentuk cawan. Jika dalam filamen terdapat satu sel yang mati, salah
satu sel dari salah satu sisi membentuk tonjolan mengisi sel yang mati dan
dinamakan sel konkaf. Oscillatoria banyak ditemukan di kolam
dan di danau.
e.
Rivularia
Rivularia merupakan
Cyanobacteria yang berbentuk cambuk. Sel-sel pada bagian pangkal ganggang lebih
besar dari pada sel-sel ujungnya. Sel pertama pada pangkal benang merupakan
heterokista yang berfungsi sebagai alat pembiakan.
a b c
d
e
Berdasarkan
kebutuhan akan oksigen, bakteri digolongkan menjadi bakteri aerob dan anaerob.
Bakteri aerob adalah
bakteri yang membutuhkan oksigen untuk melangsungkan aktivitasnya hidupnya.
Bakteri anaerob adalah
bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk melangsungkan aktivitas hidupnya.
Selain
itu, di kenal pula bakteri obligat dan bakteri fakultatif.
Bakteri
obligat aerob adalah bakteri yang dapat melangsungkan
aktivitas hidup jika kondisi oksigen benar-benar mencukupi. Contohnya, bakteri
TBC.
Bakteri
obligat anaerob adalah bakteri yang hanya dapat
melangsungkan aktivitas hidupnya jika kondisi oksigen benar-benar tidak ada.
Contohnya, bakteri tetanus.
Bakteri
fakultatif anaerob adalah bakteri yang dapat hidup dalam
kondisi ada atau tidak ada oksigen. Bakteri obligat anaerob yang terdapat pada
makanan yang dikemas dalam kaleng adalah Clostridium
botulinum (gambar)
e.
Reproduksi Bakteri
Bakteri dapat memperbanyak diri secara
seksual dan aseksual. Secara aseksual dengan cara pembelahan biner.
Pada
reproduksi seksual terjadi rekombinasi kromosom atau gen tanpa didahului
pembentukan zigot dan biasa disebut paraseksual.
1.
Transforma
Pemindahan
sebagian DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain melalui pili
dan DNA yang baru bergabung membentuk rekombinasi.
2.
Transduksi
Pemindahan
sebagian DNA dari satu bakteri ke bakteri lain dengan menggunakan virus untuk
memindahkannya sehingga terjadi rekombinasi baru.
3.
Konjugasi
Penggabungan
DNA dari bakteri yang bersifat jantan (+) ke bakteri yang bersifat betina (-).
Pemindahan materi genetik ini melalui pili, yang berfungsi menempelkan pada
bakteri yang menjadi penerima.
2. Peran Monera Bagi Kehidupan
Bakteri merupakan
organisme yang dapat merugikan sekaligus menguntungkan bagi kehidupan manusia.
Berikut ini akan diuraikan Monera yang dapat
menguntungkan dan merugikan.
2.1 Monera yang Menguntungkan
a.
Archaebacteria dari kelompok Metanogen.
Metanogen memiliki peranan penting dalam penguraian kotoran. Metan hasil
penguraian kotoran sampah dan hewan dapat dijadikan bahan bakar.
b.
Bakteri pembusuk sampah-sampah organik.
Sampah-sampah organik yang berasal dari tumbuhan dan hewan akan dibusukkan oleh
bakteri. Bakteri pembusuk antara lain Pseudomonas,
Xantomonas, Flavobacterium, dan Streptomyces.
c.
Bakteri nitrifikasi, yaitu bakteri yang
mampu mengubah ammonium menjadi nitrat. Bakteri ini berfungsi menyuburkan
tanah.
d.
Bakteri Rhizobium, yaitu bakteri yang bersimbiosis dengan tanaman
polong-polongan (Leguminoceae).
e.
Bakteri yang mampu mengikat nitrogen
tanpa bersimbiosis dengan tanaman tinggi, yaitu Azotobacter.
f.
Bakteri yang mampu membentuk antibiotic
streptomisin, yaitu Streptomyces griceus.
g.
Bakteri Escherichia coli berperan membusukkan sisa makanan dan membentuk
vitamin K dan vitamin B12 yang berada dalam usus besar (kolon).
h.
Bakteri yang berperan dalam pembuatan
makanan dan bidang industri diantaranya sebagai berikut.
1)
Bakteri Streptococcus termophylus dan Lactobacillus
bulgaricus berperan dalam pembuatan yoghurt.
2)
Bakteri Streptococcus sp. dan Propionibacterium
skermanisi berperan dalam pembuatan keju.
3)
Bakteri Pseudomonas sp. berperan dalam pembuatan vitamin B.
4)
Bakteri Streptococcus lactis berperan dalam pembuatan kefir.
5)
Bakteri Acetobacter sp. berperan dalam pembuatan asam asetat.
6)
Bakteri Candida krussei berperan dalam pembuatan cokelat.
7)
Bakteri Streptococcus termophylus berperan dalam pembuatan mentega.
8)
Bakteri Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de coco.
2.2
Monera
yang Merugikan
a.
Bakteri berikut adalah bakteri yang
dapat menimbulkan penyakit.
1)
Clostridium
tetani, menyebabkan penyakit tetanus.
2)
Corynebacterium
dipetri, menyebabkan dipetri.
3)
Staphylococcus
aereus, menyerang saluran pernapasan.
4)
Staphylococcus
pyogenes, menyerang sistem pernapasan.
5)
Micrococcus
gonorrhea, menyebabkan penyakit kelamin.
6)
Diplococcus
pneumoniae, menyerang paru-paru.
7)
Klebsiella
pneumonia, menyebabkan penyakit pada saluran
pernapasan dan paru-paru.
8)
Salmonella
typhosa, menyebabkan penyakit tifus.
9)
Shigella
shigae, menyebabkan disentri.
10)
Brucella
abortus, menyebabkan abortus.
11)
Pasteurella pestis, menyebabkan penyakit
pes.
12)
Hemophylus
influenza, menyebabkan influenza.
b.
Contoh bakteri yang menimbulkan
pembusukan.
1)
Flavobacterium
dan
Achromobacter, membusukkan telur.
2)
Lactobacillus,
membusukkan
sayur-sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian.
3)
Staphylococcus
dan
Achromobacter, membusukkan daging dan
ikan.
c.
Bakteri yang merusak makanan.
1)
Clostridium
botulinum, menghasilkan racun pada makanan kemasan.
2)
Pseudomonas
cocovenenans, menghasilkan racun pada tempe bongkrek.
Tempe bongkrek adalah tempe yang dibuat dari ampas kelapa, jika kurang bersih
bias dijangkiti bakteri Pseudomonas yang
menghasilkan aflatoksin.
B. VIRUS
1.
Penemuan
Virus
Bagian dari bidang Biologi yang
mempelajari tentang virus adalah Virologi.
Penelitian
tentang mikroorganisme diawali sejak ditemukannya mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek (1632-1732).
Begitu pula penelitian tentang virus.
Pada tahun 1892, seorang ahli Biologi
berkebangsaan Rusia, Dimitri Ivanowsky
meneliti penyakit pada pada tanaman tembakau. Tanaman tersebut terserang
penyakit mosaik.
Enam tahun kemudian, ahli Botani bangsa
Belanda, Martinus Beijerinck,
meneliti lebih jauh penyakit mosaik pada daun tembakau.
Pada tahun 1935, Wendell M. Stanley seorang ahli biokimia Amerika, meneliti penyakit
mosaik pada daun tembakau. Stanley adalah orang yang menamakan virus itu “Tobacco mosaic virus” (TMV) dan
penyakitmya dinamakan penyakit mosaik.
2.
Ciri-Ciri
Umum Virus
Virus memiliki ciri-ciri yang tidak
dimiliki oleh organisme lain. Virus hanya dapat berkembang biak di sel-sel
hidup lainnya atau disebut juga sebagai parasit obligat.
2.1
Struktur Tubuh dan Sifat Virus
Bentuk tubuh virus bervariasi, ada
yang bulat, silinder, batang, oval, dan sebagainya dengan ukuran 0, 01 µm
sampai 0,3 µm. Virus hanya dapat dilihat dibawah mikroskop electron dengan
perbesaran ribuan kali.
Semua
virus hanya memiliki satu jenis materi genetik (materi pembawa sifat), yaitu deoxyribonucleic acid (DNA) saja atau ribonucleic acid (RNA) saja. Materi
genetic tersebut terbungkus oleh lapisan protein yang dinamakan kapsid. Kapsid berfungsi melindungi
materi genetik saat virus berada pada sel lain. Kapsid tersusun oleh beberapa
ribu molekul protein yang dinamakan kapsomer.
Virus
yang berada di dalam sel, akan mengontrol proses metabolisme sel tersebut. Ahli
biologi masih belum mengetahui bagaimana proses tersebut dapat terjadi.
2.2 Penggolongan Virus
Virus
diklasifikasikan berdasarkan sistem ICTV (International
Committee on Taxonomy of Viruses). Berdasarkan sistem ICTV, virus hanya
terbagi ke dalam tiga tingkat takson, yaitu famili, genus, dan spesies.
Penanaman famili pada virus diakhiri
dengan kata viridae, sedangkan genus
diakhiri dengan kata virus. Contoh
klasifikasi virus penyebab hepatitis B berdasarkan sistem ICTV berikut.
Famili :
Flaviviridae
Genus : Flavivirus
Spesies :
Hepatitis C virus
Berdasarkan
jenis sel inangnya, virus diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok yaitu,
virus alga, virus archae, virus bakteri, virus fungi, virus invertebrata, virus
mycoplasma, virus tumbuhan, virus protozoa, virus spiroplasma, dan virus
vertebrata. Beberapa contoh virus berdasarkan sel inangnya.
a.
Virus Bakteri
Virus ini dinamakan virus bakteri karena
sel inangnya berupa bakteri. Virus bakteri hanya menyerang bakteri tertentu.
Virus bakteri disebut juga bakteriofage atau
fage. Contoh virus bakteri yang
sering dipelajari adalah Bakteriofage T4
virus yang menyerang bakteri Escherichia
coli.
b.
Virus Tumbuhan
Virus tumbuhan sel inangnya berupa sel
tumbuhan. Virus tumbuhan banyak sekali spesiesnya. Hal ini dikarenakan tumbuhan
memiliki keanekaragaman yang tinggi sehingga menyebabkan jenis virusnya menjadi
bervariasi. Contohnya, virus tumbuhan yang menyerang tanaman mentimun adalah Cucumber mosaic virus. Contoh lainnya,
virus yang menyerang tembakau, Tobacco
mosaic virus.
c.
Virus Vertebrata
Virus vertebrata merupakan virus yang sel
inangnya berupa sel-sel hewan vertebrata (bertulang belakang). Virus vertebrata
yang menyerang manusia juga tidak sedikit. Contohnya Human immunodeficiency virus (HIV) yang menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia. Selain itu, ada juga Hepatitis
B virus yang menyebabkan penyakit hepatitis B.
2.3 Perkembangbiakan Virus
Perkembangbiakan
virus tidak seperti pada bakteri melalui pembelahan, tetapi secara replikasi,
yaitu secara:
a.
Siklus Lisis
b.
Siklus Lisogenik
3.
Peran
Virus Bagi Kehidupan
Berikut
peranan virus bagi kehidupan manusia.
3.1 Manfaat Virus bagi Manusia
Salah satu manfaat virus
bagi manusia adalah adanya vaksin yang dapat mencegah suatu penyakit. Selain
itu, virus dapat digunakan untuk membasmi hama secara biologis. Pada waktu yang
akan datang, bakteriofage dapat dikembangkan menjadi obat untuk membunuh
bakteri yang menimbulkan penyakit.
3.2 Kerugian Virus bagi Manusia
Selain menyerang
manusia, virus juga menyerang tanaman dan hewan. Pada gilirannya, dapat
memberikan kerugian pada manusia.
a.
Virus yang Menyerang Tumbuhan
Virus
yang menyerang tumbuhan antara lain sebagai berkut.
-
Penyakit kerdil pada padi disebabkan
oleh virus tungro. Penyebaran virus
ini dilakukan oleh wereng coklat dan wereng hijau.
-
Penyakit tristeza pada jeruk oleh virus tristeza.
-
Penyakit bercak kuning atau penyakit
mosaik.
b.
Virus yang Menyerang Hewan
Beberapa
virus yang menyerang hewan adalah sebagai berikut.
§ Virus rabies,
menyerang susunan saraf pusat hewan dan manusia.
§ Virus new castle disease (NCD)/tetelo, menyerang saluran pernapasan unggas.
§ Virus foot and mouth disease,
menyebabkan
penyakit mulut dan kaki pada sapid an kerbau.
c.
Virus yang Menyerang Manusia
Berikut
ini adalah beberapa virus penyebab penyakit pada manusia.
Virus poliomyelitis,
menyebabkan penyakit polio.
Virus influenza,
menyebabkan penyakit influenza.
Virus varicella,
menyebabkan penyakit cacar air.
Virus rabies,
menyebabkan penyakit rabies yang menyerang saraf pusat dan hampir selalu
menyebabkan kematian.
Virus rubella,
menyebabkan penyakit campak jerman.
Virus hepatitis,
menyebabkan penyakit hepatitis.
Virus ebola,
menyebabkan penyakit ebola.
C. PROTISTA
1.
Klasifikasi
Protista
Protista
merupakan kingdom yang anggotanya sebagian besar berupa mikroorganisme. Kingdom
Protista merupakan makhluk hidup eukariotik.
Kingdom
Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Protista mirip jamur, Protista
mirip hewan, Protista mirip tumbuhan. Masing-masing kelompok memiliki cirri
yang berbeda. Berikut uraiannya.
1.1 Protista Mirip Jamur
a.
Mixomycota
Mixomycota biasa disebut jamujr lendir
plasmodial. Pada siklus hidupnya, tahapan memperoleh makan merupakan suatu masa
amoeboid yang disebut plasmodium. Plasmodium dapat tumbuh hingga diameternya
mencapai beberapa sentimeter. Contoh dari jamur lendir plasmodial ini adalah Physarium.
Berikut
siklus hidup dari jamur lendir plasmodial.
b.
Acrasiomycota
Adapun pada jamur lendir plasmodial,
kondisi diploid lebih dominan dalam siklus hidunya. Jamur lendir seluler
memiliki tubuh buah (fruiting body)
yang berfungsi dalam reproduksi aseksual. Contoh spesiesnya adalah Dictyostelium. Berikut siklus hidup
jamur lendir seluler.
c.
Oomycota
Oomycota contohnya adalah jamur air (water mold), karat putih (white rust), dan jamur berbulu halus (downy mildew). Oomycota berasal dari
kata, Oo = telur dan mycota = jamur. Istilah ini lebih
dikenal dengan “fungi telur”. Oomycota merupakan pengurai yang penting dalam
ekosistem air. Contoh spesies pada Oomycota adalah Saprolegnia.
1.2 Protista Mirip Hewan
Anggota protista mirip
hewan ini dulu dikenal dengan protozoa. Protozoa merupakan organisme bersel
satu yang bersifat eukariotik (memiliki membrane inti) dengan ukuran 3 µm-1.000
µm (1 µm = 10-6).
Dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya,
protozoa bersifat saprofitik, saprozoik, holozoik, dan holofitik.
a.
Saprofitik,
menyerap makanan dari hasil pembusukan organic yang ada di sekelilingnya.
b.
Saprozoik,
mengambil makanan dari organisme mati yang telah mengalami pembusukan.
c.
Holozoik,
memakan mikroorganisme lain, seperti bakteri, alga, dan jamur (bersifat hewan).
d.
Holofitik,
membentuk makanan sendiri atau mampu berfotosintesis (bersifat tumbuhan).
Berdasarkan
cara pergerakannya dan cara makanya, protozoa diklasifikasikan menjadi enam
filum, yaitu Rhizopoda, Actinopoda, Foraminifera, Apicomplexa, Zoomastigophora,
dan Ciliophora.
1.
Filum Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkap makanan
dengan kaki semu (pseudopodia). Salah satu hewan yang
tergolong filum ini adalah Amoeba. Amoeba berarti hewan yang memiliki
bentuk tidak tetap. Struktur tubuh Amoeba
terdiri atas:
1)
Plasmalema
adalah
membrane sel tipis dan bersifat elastis yang di dalamnya terdapat sitoplasma.
2)
Sitoplasma
adalah
protoplasma yang terdapat di antara nukleus dan plasmalema. Sitoplasma di bagi
menjadi:
·
Ektoplasma
adalah
sitoplasma yang berada di sebelah luar.
·
Endoplasma
adalah
sitoplasma yang terdapat di bagian dalam dan mengandung granula.
2.
Filum Actinopoda
Actinopoda berarti kaki sinar. Kaki sinar
sebenarnya adalah bentuk pseudopodia rucing yang di sebut aksopodia yang dimiliki Actinopoda. Aksopodia berfungsi dalam
pengambilan makanan dan pergerakan.
Actinopoda
terdiri atas (a) Helizoa dan (b) Radiozoa. Helizoa umumnya hidup di air tawar,
sedangkan Radiozoa hidup di air laut.
a b
3.
Filum Foraminifera
Foraminifera hidup di laut dengan
perlindungan tubuh yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Jika
foraminifera mati, cangkangnya akan membentuk tanah globigerina. Tanah globigerina berfungsi sebagai petunjuk
adanya sumber minyak. Foraminifera mendapatkan makanan dari hasil fotosintesis
alga yang bersimbiosis di bawah cangkangnya.
4.
Filum Apicomplexa (Sporozoa)
Filum Apicomplexa (Sporozoa) merupakan
protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Reproduksi Apicomplexa berlangsung
secara aseksual melalui pembelahan dan terjadi di dalam tubuh manusia dinamakan
schyzogoni (schyzogami). Reproduksi
seksual dengan pertemuan mikrogamet dan makrogamet yang terjadi dalam tubuh
nyamuk dinamakan sporogoni (sporogami).
Salah satu organisme yang tergolonh filum
ini adalah Plasmodium yang dapat
menimbulkan penyakit malaria. Berikut siklus hidup Plasmodium.
5.
Filum Zoomastigophora (Zooflagellata)
Filum Zoomastigophora (Zooflagellata)
adalah satu filum Protozoa yang memiliki alat gerak berupa bulu cambuk
(flagelum). Flagel berfungsi juga sebagai alat penerima rangsang dan penangkap
makanan.
Spesies yang termasuk Zoomastigophora adalah Trypanosoma. Trypanosoma hidup pada
plasma darah (perhatikan gambar a ).
Genus ini umumnya menyebabkan penyakit. (b) struktur tubuh Trypanosoma.
a b
6.
Filum Ciliophora
Filum Ciliophora memiliki cirri khas
berupa bulu getar (cillia). Cilia
berfungsi sebagai alat gerak untuk mengambil dan memasukkan makanan serta
sebagai penerima rangsang.
Contoh filum Ciliophora yang terkenal
adalah Paramaecium. Paramaecium hidup di air tawar yang
banyak mengandung sisa-sisa organisme dan mudah ditemukan di air rendaman
jerami atau rumput. Makanan Paramaecium adalah
bakteri, Protozoa kecil, alga, dan ragi.
Berikut
struktur Paramaecium caudatum.
1.3 Protista Mirip Tumbuhan
Anggota Protista yang
mirip tumbuhan adalah alga. Alga disebut juga rumput air karena alga biasanya
hidup berlimpah di air. Tubuh alga tidak memiliki jaringan atau organ yang
khusus seperti akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, alga disebut
tumbuhan talus (Thallophyta).
a.
Penyebaran Alga
Penyebaran
alga sangat ditentukan oleh cahaya, temperature air, kandungan oksigen,
kandungan karbon dioksida, dan kandungan mineral.
Alga
tidak merusak dan merugikan tubuh tunbuhan yang ditempatinya.
b.
Reproduksi Alga
Alga
dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual alga
berlangsung dengan pembelahan sel sederhana, zoospora, dan fragmentasi.
Reproduksi seksual terjadi melalui peleburan gamet jantan dan gamet betina.
c.
Klasifikasi Protista Mirip Tumbuhan
Berdasarkan
dominasi pigmennya, Protista mirip tumbuhan dikelompokkan menjadi tujuh filum,
yaitu:
1.
Euglenophyta
Euglenophyta yang sangat dikenal adalah
genus Euglena. Euglena merupakan organisme yang memiliki bentuk tubuh seperti daun,
dengan ujung depan tumpul dan ujung belakang lancip.
Euglena
memiliki
alat gerak berupa flagel yang panjang. Flagel itu keluar dari bleparoplas.
2.
Chrysophyta
Chrysophyta merupakan alga berwarna
keemasan karena banyak mengandung pigmen karoten. Chrysophyta memiliki jenis
yang cukup banyak, yaitu mencapai 1.700 spesies. Contoh spesies dari
Chrysophyta adalah (a) Dinobryon dan
(b) Vaucheria.
a b
3.
Bacillariophyta (Diatom)
Secara umum, diatom berupa sel tunggal,
tidak bergerak, dan sebagai plankton. Diatom ada yang berbentuk koloni, hidup
terapung bebas, dan melekat pada batu
atau organisme hidup lainnya.
4.
Dinoflagellata
Pada umumnya, Dinoflagellata hidup di
air laut. Dinoflagellata yang hidup di air tawar dapat melakukan fotosintesis.
Dinoflagellata memiliki dua cambuk (flagella) yang dapat menghasilkan
pergerakan memutar. Contoh spesies Dinoflagellata adalah Ceratium, Gymnodinium, dan Peridinium.
5.
Rhodophyta
Kebanyakan alga merah hidup di laut.
Pigmen yang dominan adalah fikoeritrin,
tetapi alga merah juga memiliki pigmen lain yaitu fikobiliprotein. Fikobiliprotein hanya terdapat pada alga merah dan
Cyanobacteria.
Contoh
alga merah adalah (a)Gelidium cartilagineum
merupakan bahan pembuat agar-agar yang dapat dimakan; (b)Euchema sp. merupakan bahan pembuat
agar-agar untuk keperluan laboratorium; (c)Chondrus
ocellatus dan (d)Porphyra sp.
merupakan alga yang dapat dimakan.
a b c d
6.
Phaeophyta
Alga
cokelat merupakan alga multiseluler. Alga coklat disebut juga “gulma air
laut”karena tumbuhnya besar dan serfing mendominasi lautan. Tinggi alga ini
dapat mencapai 100 m. beberapa jenis alga coklat yang dikenal adalah Laminaria, Fucus, dan Sargassum. Alga-alga tersebut berpegang
pada dasar air dengan sel pemegang (hold
fast cell).
Ø Laminaria
Laminaria adalah salah
satu jenis alga coklat yang berukuran besar dan dan biasa hidup di pantai.
Ø Fucus
Fucus merupakan gulma
yang hidup pada batuan, banyak hidup di laut beriklim dingin atau iklim
sedang.
Ø Sargassum
Sargassum banyak
berlimpah di pantai Samudra Atlantik dan sangat berlimpah pada laut Sargasoyang
terletak antara pulau Bahama dan Azores. Sargassum disebut juga alga
teluk.
7.
Chlorophyta
Alga hijau merupakan bagian utama dalam
kehidupan di air tawar. Jumlah spesies alga hijau mencapai sekitar 7.000
spesies. Contoh alga hijau adalah sebagai berikut.
v Spirogyra
Spirogyra
ialah suatu massa hijau terang berbentuk benang yang hampir ditemukan pada
semua kolam atau air tenang.
v Ulva
Ulva
merupakan alga hijau yang tubuhnya berbentuk lembaran.
v Chlamydomonas
Chlamydomonas
merupakan alga hijau uniseluler yang memiliki dua flagel sebagai alat gerak.
v Chlorella
Chlorella
merupakan alga hijau uniseluler yang tidak memiliki alat gerak berupa flagel.
v Oedogonium
Oedogonium
merupakan alga hijau yang umum ditemukan menempel pada batuan yang terdapat
dalam perairan.
v Ulothrix
Ulothrix
dapat ditemukan melekat pada batuan, air mengalir atau air tenang yang dangkal.
v Protococcus
Protococcus
adalah alga yang mampu bertahan terhadap musim kemarau yang berkepanjangan dan
tahan terhadap suhu sampai – 40o C.
v Desmid
Desmid
merupakan alga hijau yang paling indah dan menarik untuk dipelajari. Desmid
merupakan salah satu jenis fitoplankton.
2. Peran Protista Bagi Kehidupan
Protista
memiliki peranan yang penting bagi kehidupan, khususnya bagi manusia. Contoh
protista yang banyak manfaatnya adalah alga. Alga dapat dimanfaatkan menjadi
agar-agar yang merupakan makanan berserat yang memiliki nilai gizi cukup
tinggi.
Selain
sebagai sumber makanan, alga juga dapat digunakan sebagai bahan kosmetik dan
pembersih kulit, contohnya adalah alga coklat.
Manfaat
lainnya adalah alga sebagai bahan untuk meningkatkan kesuburan tanah, baik
langsung maupun tidak langsung.
Protozoa
yang bermanfaat bagi kehidupan antara lain, Entamoeba
coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan sapi.
Selain
yang menguntungkan dan bermanfaat, peranan protista pun ada yang merugikan.
Contohnya, jika koloni alga mati dalam suatu perairan, akan menyebabkan polusi
air yang dapat meracuni manusia maupun hewan. Banyak anggota protozoa yang
bersifat parasit. Protozoa yang merugikan tersebut antara lain, Entamoeba hystolitica dan Balantidium.
D. FUNGI
1.
Ciri-Ciri
Umum Jamur
Jamur
memiliki jamur-jamur khusus yang berbeda dengan organisme lain. Perbedaan itu
terlihat dari cara memperoleh nutrisi, struktur tubuh, dan cara bereproduksi.
1.1 Struktur Tubuh
Struktur dasar tubuh jamur adalah hifa. Ketebalan hifa bervariasi antara
0,5 mm-100 mm. Hifa tumbuh dan berkembang membentuk jalinan yang dinamakan miselium.
Hifa terdiri atas sel-sel sejenis.
Sel-sel tersebut satu dan lainnya di pisahkan oleh dinding sel atau sekat yang
dinamakan septum. Dinding sel jamur
berbeda dengan dinding sel tumbuhan. Dinding sel jamur bukan terdiri atas
selulosa, melainkan tersusun oleh zat kitin.
Hifa jamur yang bersifat parasit
memiliki cabang-cabang halus yang berfungsi menyerap makanan yang dinamakan haostorium.
Miselium
dikariotik hasil hibrida dengan induk yang berbeda disebut heterodikariotik.
1.2 Nutrisi
Jamur merupakan organisme heterotrof. Jamur menyimpan cadangan
energinya berupa glikoprotein. Jamur memperoleh nutrisi secara saprofit atau
secara parasit. Jamur saprofit memperoleh nutrisi dengan menyerap senyawa
organic yang telah di uraikan, sedangkan jamur parasit menyerap makanan dari
organisme yang ditumpanginya.
Selain hidup sendiri, ada pula jamur
yang bersimbiosis dengan organisme lain. Jamur yang bersimbiosis dengan
ganggang Lichenes dan jamur yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan tingkat
tinggi dinamakan mikoriza.
Jamur
yang berperan mengurai zat organik kompleks menjadi senyawa sederhana disebut dekomposer.
1.3
Reproduksi
Jamur dapat bereproduksi secara
aseksual dan seksual. Secara aseksual jamur bereproduksi dengan menghasilkan
spora aseksual. Adapun secara seksual dengan konjugasi, selanjutnya membentuk
spora seksual .
Spora dapat disebar dengan perantara
angin, air, atau terbawa karena kontak dengan makhluk hidup lain. Penyebaran
spora dengan air dapat mencapai jarak 100 mil (1 mil = 1,6093 kilometer).
Reproduksi seksual pada jamur bervariasi bergantung pada jenis jamur, tetapi
pada setiap jamur selalu terjadi dengan konjugasi.
2. Klasifikasi jamur
Jamur dibagi menjadi 5 divisi , yakni divisi
Chytridiomycota, Zygomycota, Ascomycota, Basidimycota, dan Deuteromycota
(Campbell, 1998: A-5).
2.1 Divisi Zygomycota
Nama Zygomycota berasal dari
zigosporangium. Zigospora merupakan spora istirahat yang memiliki dinding
tebal. Jamur ini bereproduksi dengan spora. Hifa Zigomycota bersifat senositik.
Dari hifa muncul cabang tegak ke atas yang dinamakan sporangiofor. Ujung sporangiofor menggelembung, berfungsi membentuk
spora dan disebut sporangium.
Berikut
ini akan diuraikan beberapa jenis jamur yang tergolong Zygomycota.
a.
Jamur Roti (Rhizopus nigricans)
Pada
roti akan tumbuh bulatan hitam yang disebut sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora. Sporangium
dibentuk pada ujung sporangiofor. Jika sporangium matang, dinding pelindung
yang tipis pecah dan spora tersebar. Spora tersebut disebut spora aseksual dan
reproduksi yang terjadi adalah reproduksi aseksual. Reproduksi aseksual terjadi
juga di dalam jamur roti dengan cara konjugasi.
b.
Jamur Tempe (Rhizopus stolonifer)
Rhizopus stolonifer digunakan
dalam pembuatan tempe. Reproduksi Rhizopus
stolonifer dapat terjadi secara seksual dan aseksual.
c. Pilobolus
Pilobolus
adalah salah satu jamur dari divisi Zygomycota yang biasa hidup pada kotoran
hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak bereproduksi tanpa adanya
cahaya. Jamur ini menunjukkan respons positif terhadap cahaya.
2.2 Divisi Ascomycota
Jamur
kelompok Ascomycota atau “jamur kantung” ada yang uniseluler dan multiseluler.
Jamur ini ada yang bersifat parasit dan ada pula yang bersifat saprofit. Jamur
yang bersifat parasit biasanya memiliki tubuh buah kecil, sedangkan yang
bersifat saprofit biasanya memiliki tubuh buah besar. Jamur ini bereproduksi
secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan
spora aseksual yang disebut konidia
pada ujung konodiofor. Reproduksi seksual terjadi dengan pembentukan spora
seksual yang disebut askospora yang
dihasilkan oleh askus.
a. Penicillium
Jamur
Penicillum berwarna hijau kebiruan
dan tumbuh baik pada buah-buahan yang telah masak, roti, nasi, serta makanan
bergula. Reproduksi aseksual terjadi dengan konidia dan reproduksi secara
seksual terjadi dengan askospora.
Penicillium camemberti dan
Penicillum requeforti dimanfaatkan
dalam industri keju.
Penicillum notatum dan
Penicillum chrysogenum menghasilkan
antibiotic penisilin. Adapun Penicillum
italicum dan Penicillum digitatum
menyebabkan pembusukan pada buah jeruk.
b. Ragi
(Saccharomyces)
Saccharomyces merupakan
organisme uniseluler yang dikelompokkan ke dalam Ascomycota karena reproduksi
seksualnya terjadi dengan pembentukan askus.
Ragi banyak ditemukan bebas di udara dan dapat pula hidup sebagai parasit. Di
dalam sitoplasma sel ragi terdapat vakuola yang berukuran besar dan berlekatan
dengan inti.
Setiap
inti baru dikelilingi sitoplasma dan terbungkus oleh dinding sel yang baru.
Setiap sel yang baru dinamakan askospora,
dan tersimpan didalam askus. Dalam
tahapan askospora, sel tersebut dorman.
c. Neurospora
Jamur
Neurospora dimanfaatkan untuk
pembuatan makanan dari kacang tanah dengan suatu proses fermentasi jamur.
Makanan tersebut dinamakan “oncom” sehingga jamur ini disebut juga jamur oncom.
Neurospora crassa memiliki konidia
yang berwarna oranye kemerahan.
Selain
dimanfaatkan untuk pembuatan oncom, jamur juga digunakan sebagai objek
penelitian genetika untuk mengetahui pengaruh sinar X yang dapat menyebabkan
peristiwa mutasi. Peristiwa crossing over dari gen dapat terlihat jelas pada Neurospora crassa, ketika terjadi crossing over di antara kromosom,
terlihat dari warna gen spora yang berbeda.
d. Hygroporus coccineal
dan Morchella deliciosa
a b
(a)
Hygroporus coccineal, (b) Morchella
deliciosa
Jamur
Hygroporus coccineal bersifat parasit.
Jamur ini banyak menyerang hewan, selain itu dapat membusukkan kayu dan
buah-buahan. Adapun jamur Morchella
deliciosa biasa tumbuh pada kayu-kayuan. Tubuh buah Morchella banyak dicari orang karena kelezatannya.
2.3 Divisi Basidiomycota
Jamur
dari divisi Basidiomycota memiliki cirri khas, yaitu memiliki basidium. Basidium merupakan alat
reproduksi seksual yang terdapat dalam bilah. Seluruh basidium berkumpul
membentuk suatu badan yang disebut basidiokarp. Spora yang dihasilkan dalam
basidium dinamakan basidiospora.
a.
Puccinia
graminis
Jamur
Puccinia graminis menyerang tanaman
gandum dan merugikan petani. Jamur ini membentuk hifa yang dapat menembus
sel-sel batang atau daun.
b.
Jamur Merang (Volvariella volvacea)
Jamur
merang merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dimakan. Hifa jamur ini
mengeluarkan enzim untuk menghancurkan substansi organik. Tubuh jamur ini
terdiri atas tangkai (stipe) yang menopang tudung (pileus). Pada waktu
matang, tudung terlepas dari annulus.
c.
Ustilago
maydis
Ustilago maydis memiliki
tabung kecambah (gall). Tabung
kecambah ini menghasilkan basidiospora. Jamur ini biasa menyerang tongkol
tanaman jagung.
d.
Jamur Kuping (Auricularia auricula)
Jamur
Kuping (Auricularia auricula) adalah
salah satu jenis jamur yang dapat dimakan sehingga dibudidayakan sebagai sumber
pangan. Auricularia auricular berwarna
cokelat dan bentuknya menyerupai kuping sehingga disebut jamur kuping. Jamur
ini memiliki basidium yang bersel empat.
e.
Amanita muscaria
Amanita muscaria merupakan
jamur yang memiliki warna merah yang menarik dengan bintik-bintik pada bagian
tudungnya. Akan tetapi, jamur ini beracun dan membahayakan. Jamur ini mempunyai
tudung di sekeliling batangnya. Pangkal tangkainya membesar dan mirip umbi.
2.4 Divisi Deuteromycota
Jamur
yang tergolong Deuteromycota adalh jamur yang belum diketahui reproduksi
seksualnya. Jamur ini biasa disebut jamur tidak sempurna atau jamur imperfecti. Reproduksi
aseksualnya terjadi dengan fragmentasi atau dengan konodium.
Jamur
yang tergolong Deuteromycota ada yang bersifat saprofit dan ada pula yang
bersifat parasit pada tumbuhan, hewa, atau manusia. Berikut adalah contoh jamur
dari divisi Deuteromycota.
a.
Aspergillus
Aspergillus merupakan
jamur yang mampu hidup pada medium dengan derajat keasaman dan kandungan gula
tinggi. Jamur ini dapat menyebabkan pembusukan pada buah-buahan atau
sayur-sayuran. Aspergillus ada yang
bersifat parasit, ada pula yang bersifat saprofit. Aspergillus yang bersifat parasit menyebabkan penyakit
aspergillosis pada unggas karena mengeluarkan racun alfatoksin.
b.
Epidermophyton
dan
Mycosporangium
Kedua
jenis jamur ini merupakan parasit pada manusia. Epidermophyton floccosum menyebabkan penyakit kaki pada atlit,
sedangkan Mycosporangium penyebab
penyakit kurap.
c.
Fusarium,
Verticellium, dan Cercos
Ketiga
jenis jamur ini merupakan parasit pada tumbuhan. Jamur ini jika tidak dibasmi
dengan fungisida dapat merugikan tumbuhan yang diserangnya.
3. Lichenes dan Mikoriza
Lichenes
ialah jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang, sedangkan mikoriza ialah
jamur yang hidup bersimbiosis dengan tumbuhan tingkat tinggi.
3.1 Lumut Kerak (Lichenes)
Lichenes
merupakan simbiosis mutualisme antara sel ganggang dan miselium jamur yang
hidup di batu, batang pohon, dan pada dinding bangunan. Jenis jamur yang
bersimbiosis biasanya dari golongan Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan
ganggang yang bersimbiosis biasanya yang bersel tunggal atau berbentuk benang
dari Chlorophyta atau Cyanophyta.
Contoh
Lichenes adalah Usnea sp. dan Cladonia deformmis. Bentuk Lichenes
bermacam-macam, (a)ada yang berbentuk kerak (crustose), (b)berbentuk daun (fruticose),
dan (c)berbentuk tumbuhan perdu.
a b c
3.2 Mikoriza
Mikoriza
adalah struktur yang yerbentuk karena adanya simbiosis jamur dan akar tumbuhan
tinggi. Mikoriza ditandai dengan adanya pembekakan pada akar dan terlihat
miselium pada potongan melintangnya. Jika ditinjau dari struktur anatomi, tipe
mikoriza dapat dibedakan sebagai berikut.
a.
Ektomikoriza
Ektomikoriza
ditandai dengan adanya selubung berupa jala yang menutupi permukaan akar dan
hifa jamur yang membentuk ektomikoriza dan masuk ke ruang intraseluler sel-sel
korteks. Ektomikoriza banyak dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan hutan
seperti Pinus, Shorea, dan Eucaliptus.
b.
Endomikoriza
Endomikoriza
dicirikan oleh adanya hifa yang masuk ke sel-sel korteks pada akar tumbuhan.
c.
Ektendomikoriza
Ektondomikoriza
merupakan gabungan antara endomikoriza dan ektomikoriza. Jamur yang membentuk
mikoriza umumnya dari golongan Basidiomycota dan Ascomycota. Contohnya Rhizopogon sp. dan Scleroderma sp.
Keuntungan tumbuhan dengan adanya
mikoriza adalah sebagai berikut.
1)
Pertumbuhanya lebih cepat dan dapat
meningkatkan penyerapan unsure hara (terutama fosfat).
2)
Tumbuhan lebih tahan kekeringan karena
mikoriza dapat meningkatkan ketersediaan air.
3)
Mikoriza melindungi akar dari infeksi
organisme yang patogen.
4)
Mikoriza dapat membentuk hormon auksin,
sitokinin, dan giberelin yang berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan
tumbuhan.
4. Peran Jamur bagi Kehidupan
Peranan
jamur sangat vital. Jamur yang tergolong Basidiomycota, seperti Volvariella volvacea,(a) Boletus edulis, dan
(b)Cortinellus shiitake dapat
dikelola untuk dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum berperan dalam
pembentukan antibiotik penisilin. Penicillium
camemberti dan Penicillium requeforti
dalam industri keju untuk menambah aroma dan cita rasa.
a b
Saccharomyces cereviceae
banyak digunakan dalam industri rumah tangga seperti pembuatan tape dan
pembuatan minuman beralkohol. Rhizopus
stolonifer berguna dalam pembentukan tempe. Neurospora crassa dalam pembuatan oncom yang merupakan makanan yang
cukup mengandung protein.
Selain menguntungkan, jamur dapat pula
merugikan manusia. Contoh kerugian yang ditimbulkan jamur ialah pembusukan
makanan serta pelapukan kayu pada kapal dan jembatan. Begitu pula jamur dapat
menyebabkan penyakit pada manusia. Beberapa jamur dapat merugikan tanaman
pertanian. Jamur yang dapat menimbulkan penyakit ini pada umumnya dari divisi
Deuteromycota.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa monera, virus,
protista, dan fungi dapat menguntungkan dan merugikan manusia. Terlebih khusus
pada jamur yang membantu manusia dalam pembuatan bahan-bahan makanan, seperti
kecap, roti, dan tempe.
B.
Saran
Kita diharapkan dapat menghindari
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dengan cara
menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
BalasHapusJangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja BUMN PT Krakatau Steel (Persero) Tbk