BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Ilmu
genetika mendefinisikan dan menganalisis keturunan atau konstansi dan perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis
yang membentuk karakter organisme. Unit keturunan disebut gen yang merupakan
suatu segmen DNA yang nukleotidanya membawa informasi karakter biokimia atau
fisiologis tertentu. Penelaahan tentang genetika pertama kali dilakukan oleh
seorang ahli botani bangsa Austria, Gregor
Mendel pada tanaman kacang polongnya. Pada tahun 1860-an ia
menyilangkan galur-galur kacang polong dan mempelajari akibat-akibatnya.
Hasilnya antara lain terjadi perubahan-perubahan pada warna,bentuk, ukuran, dan
sifat-sifat lain dari kacang polong tersebut. Penelitian
inilah ia mengembangkan hukum-hukum dasar kebakaan. Hukum kebakaan berlaku umum
bagi semua bentuk kehidupan. Hukum-hukum mendel berlaku manusia dan juga
organisme percobaan dahulu amat populer dalam genetika, yakni lalat buah Drosophila.
Namun sekarang, percobaan-percobaan ilmu kebakaan dengan menggunakan bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini dipilih karena paling mudah dipelajari pada taraf
molekuler sehingga merupakan organisme pilihan bagi banyak ahli genetika.
Genetika bakteri mendasari perkembangan
rekayasa genetika, suatu teknologi yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
di bidang kedokteran.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
- Apa pengertian dari genetika bakteri ?
- Apa saja komponen yang menyusun genetika dari bakteri ?
I.3 Tujuan
Penulisan
Penulisan
ini betujuan untuk mengetahui pengertian dari genetika bakteri dan komponen apa
sajakah yang menyusun genetika bakteri. Genetika
merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan bakteri. Tanpa adanya
faktor genetika ini, kelanjutan spesies bakteri yang bersangkutan tentu sangat
dipertanyakan. Oleh karena pentingnya masalah ini, kelompok kami mencoba untuk
membahas dan mempresentasikannya pada presentasi kali ini.
Adapun terdapat beberapa tujuan dari
pengambilan materi genetika bakteri ini, antara lain adalah:
Ø untuk
menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai faktor genetika bakteri.
Ø Penulis
mendapat banyak pengetahuan tentang bagaimana genetika bakteri dapat berpindah
dari satu sel ke sel lainnya.
Ø Penulis
dapat mengetahui lebih dalam bagaimana suatu sel bakteri dapat mengalami proses
mutasi dan menjadi mutagen dalam kesehariannya.
I.4 Manfaat
penulisan
Penulisan
ini memberikan beberapa manfaat yaitu memberikan
informasi ilmiah kepada masyarakat tentang pengertian dari genetika bakteri
serta komponen apa sajakah yang menyusun genetika bakteri. Mengetahui genetika
dari mikroorganisme serta kompoen penyusunnya maka dapat membuat mikoorganisme
yang mempunyai kualitas yang sama yang digunakan dalam industri dengan
memanfaatkan genetika dari mikroorganisme yang mempunyai sifat unggul.
I.5 Metode penulisan
Dalam pembahasan materi “Genetika
Bakteri” ini, penulis menggunakan metode kepustakaan untuk mendapatkan bahan
materi yang menyeluruh. Kepustakaan yang penulis gunakan tak hanya memakai
beberapa buku untuk menjadi sumber acuan. Akan tetapi, penulis juga mencari
bahan dari internet baik berupa materi maupun gambar yang dapat melengkapi
pembahasan materi sebelumnya
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 Struktur DNA
Pada
tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai
suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks
ganda Watson-Crick.
Informasi
genetika disimpan sebagai suatu urutan basa pada DNA. Kebanyakan molekul DNA
adalah rantai ganda, dengan basa-basa komplementer (A-T; G-C) berpasangan
menggunakan ikatan hidrogen pada pusat molekul.
Pasangan-pasangan
basa tersusun dalam bagian pusat double helix DNA dan menentukan
informasi genetiknya. Setiap empat basa diikatkan pada phosphor-2-deoxyribose
membentuk suatu nukleotida. Setiap nukleotida
dibentuk dari tiga bagian yaitu:
1) Sebuah
senyawa cincin yang mengandung nitrogen, disebut basa nitrogen. Dapat berupa
purin atau pirimidin.
2) Sebuah
gugusan gula yang memiliki lima karbon (gula pentosa), disebut deoksiribosa.
3) Sebuah
molekul fosfat.
Bagian-bagian
tersebut terhubungkan bersama-sama dalam urutan basa
nitrogen-deoksiribosa-fosfat.
Gambar 1. Double Helix DNA
Purin
dan pirimidin yang membentuk nukleotida, masing-masing memiliki dua macam basa
:
1) Purin
yaitu adenine dan guanine,
2) Pirimidin
yaitu cytosine dan thymine.
Karena
ada empat jenis basa, maka pada DNA dijumpai empat jenis nukleotida :
1) Deoksiadenosin-5’-monofosfat
(adenine + deoksiribosa + fosfat),
2) Deoksiguanosin-5’-monofosfat
(guanine + deoksiribosa + fosfat),
3) Deoksitidin-5’-monofosfat
(cytosine + deoksiribosa + fosfat),
4) Timidin-5’-monofosfat
(thymine + deoksiribosa + fosfat).
|
Presentase basa nitrogen
|
|||
Adenin
|
Sitosin
|
Guanin
|
Timin
|
|
Kamir (yeast)
|
32
|
18
|
18
|
32
|
Mycrobacterium tuberculosis
|
16
|
34
|
34
|
16
|
Manusia
|
131
|
19
|
19
|
131
|
II. 2 Genetika Bakteri
Ada dua fenomena biologi pada konsep hereditas yaitu:
1.
Hereditas yang bersifat stabil di
mana generasi berikut yang terbentuk dari pembelahan satu sel mempunyai sifat
yang identik dengan induknya.
2.
Variasi genetik yang mengakibatkan
adanya perbedaan sifat generasi berikut dari sel induknya akibat peristiwa
genetik tertentu, misalnya mutasi.
Mekanisme yang menunjukan bahwa sekuen nukleotida di dalam gen menentukan
sekuens asam amino pada pembentukan protein adalah sebagai berikut:
1.
Suatu enzim amino sel bakteri yang
disebut enzim RNA polimerase membentuk satu rantai oliribonukleotida (= messesnger RNA = mRNA) dari rantai DNA yang ada. Proses ini diseut transkripsi.
Jadi pada transkripsi DNA, terbentuk satu rantai RNA yang komplementer dengan
salah satu rantai double
helix dari DNA.
2.
Secara enzimatik asam amino akan
teraktifasi dan ditransfer kepada transfer RNA (= tRNA yang mempunyai daptor
basa yang komplementer dengan basa mRNA di satu ujungnya dan mempunyai asam
amino spesifik di ujung lainnya tiga buah basa pada mRNA di sebut triplet basa
yang lazim disebut sebagai kodon untuk suatu asam amino.
3.
mRNA dan tRNA bersama-sama menuju
kepermukaan ribosom kuman, dan disinilah rantai polipeptida terbentuk sampai
seluruhkodon selesai dibaca menjadi menjadi suatu sekwen asam amino yang
membentuk protein tertentu. Proses ini disebut translasi.
II. 3 DNA Bakteri
Bakteri memiliki kekurangan unsur-unsur yang mengacu pada stuktur
komplek yang terlibat dalam pemisahan kromsom-kromosom eukariota menjadi
nukleid anak yang berbeda. Replikasi dari DNA bakteri dimulai pada satu titik
dan bergerak ke semua arah. Dalam prosesnya, dua pita lama DNA terpisah dan
digunakan sebagai model untuk mensistensiskan pita-pita baru (replikasi
semikonservatif).
II. 4 Replikasi DNA
Pada
sel, replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus
melakukan replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA
sangatlah teratur, yaitu pada fase S daur sel, sebelum mitosis atau meiosis I.
Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu
pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida penyusun polimer DNA. Proses
replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro dalam proses yang disebut reaksi
berantai polimerase (PCR). Dengan demikian, setiap sel yang melakukan mitosis
akan dihasilkan 2 sel anak yang memilki DNA lengkap sama persis dengan yang
dimiliki induknya.
II. 4. 1 Biosintesis Nukleotida
Sebelum rantai polinukleotida DNA dapat disintesis oleh
bakteri atau organisme lain, harus tersedia sekumpulan nukleotida seluler. Pada
bakteri tertentu, nukleotida harus disuplai dalam medium dalam bentuk jadi.
Pada bakteri lain dapat mensintesis nukleotida dari nutrien yang sederhana,
seperti glukosa, ammonium sulfat, dan mineral. Perubahan nutrien sederhana
menjadi nukleotida bagi sintesis DNA menyangkut sederetan reaksi yang rumit,
beberapa di antaranya membutuhkan energi berupa ATP. Salah satu dari reaksi-reaksi
ini ialah pembentukan bentuk teraktivasi nukleotida bagi sintesis rantai
polinukleotida DNA berutasan ganda:
Nukleotida + ATP
kinase à nukleotida-fosfat + ADP
Nukleotida-fosfat +
ATP kinase à nukleotida-difosfat + ADP
Energi dalam bentuk ATP disediakan. Pada setiap
nukleotida teraktivasi terikat dua gugusan fosfat yang berasal dari peruraian
dua ATP.
Berdasarkan struktur DNA heliks ganda (double helix),
timbul tiga hipotesis mengenai pola replikasi DNA. Ketiga
hipotesis tersebut adalah:
1.
Semikonservatif
Menurut
hipotesis replikasi secara semi-konsevatif, setiap utas DNA menjadi cetakan
bagi pembentukan utas baru, sehingga pada akhir proses replikasi akan ditemukan
dua utas ganda yang masing-masing mengandung satu utas baru dan satu utas lama.
2.
Konservatif
Menurut
hipotesis replikasi secara konservatif, rantai polinukleotida induk tidak
berpisah dan dua utas dari dua utas ganda DNA secara bersama-sama membentuk dua
utas ganda baru, sehingga akan dihasilkan dua utas ganda baru dan dua utas ganda
lama.
3.
Dispersif
Menurut hipotesis replikasi secara dispersif, rantai
polinukleotida induk putus-putus kemudian memisah dan akhirnya membentuk
rangkaian baru yang terdiri dari campuran antara potongan dari pasangan
nukleotida lama dan potongan dari polinukleotida yang baru disintesis.
Gambar.
2 Pola-pola Replikasi DNA
II. 4. 2 Regulasi Replikasi
DNA
Kromosom
suatu bakteri yang khas ialah sebuah molekul DNA berutasan-ganda, yang
mempunyai berat molekul kira-kira 2,5 x 109 Dalton (satu Dalton sama
dengan massa satu atom hidrogen). Jumlah pasangan basanya kurang lebih 4 x 106.
Bila kromosom tersebut ditarik secara linier dalam bentuk heliks-ganda,
ukurannya akan mencapai kira-kira 1,25 mm, yaitu beberapa ratus kali lebih panjang
daripada sel bakteri yang memilikinya.
a. Replikasi
mensyaratkan situs awal
Syarat
pertama agar suatu DNA dapat bereplikasi ialah bahwa pada DNA tersebut terdapat
situs awal replikasi. Hasil pengamatan terhadap kromosom E.coli
memperlihatkan bahwa replikasi selalu dimulai dari titik awal tertentu (Cairns,
1963). Situs awal replikasi dikenal dengan istilah titik ori (singkatan
dari origin of replication).
b. Replikasi
memerlukan untaian ganda
Persyaratan
kedua untuk dapat berlangsungnya proses replikasi ialah bahwa asam nukleat
harus berada dalam bentuk untaian ganda. Hal ini telah diuraikan oleh Watson
dan Crick (1953), yaitu bahwa implikasi genetik dari heliks ganda ialah
memungkinkan pembentukan DNA baru secara swaproduksi (replikasi). Adanya dua untai
polinukleotida serta per pasangan antiparalel antara basa-basanya akan
mendukung proses replikasi, yaitu setiap untaian akan menjadi model bagi
pembentukan untai pasangannya. Bukti bahwa untai ganda menjadi syarat dalam
replikasi dapat dilihat pada DNA virus yang sedang bereplikasi. Virus mempunyai
genom bervariasi, baik beruntai ganda maupun tunggal, tetapi pada saat
bereplikasi virus selalu berada dalam keadaan untai ganda.
c. Replikasi
DNA mengikuti pola hipotesis semikonservatif
Untuk
dapat terjadi proses replikasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Watson
dan Crick mengajukan suatu usulan pola replikasi DNA yang disebut pola
semikonservatif. Pola konservatif mula-mula dibuktikan oleh Mathew Maselson dan
Francis Stahl yang bekerja dengan E.coli yang telah menggunakan teknik
radio isotop, sentrifugasi, dan spektrofotometer. Dengan pola semikonservatif
ini akan terpenuhi dua hal. Pertama, fungsi pewarisan dalam replikasi satu
utasan DNA. Kedua, fungsi pemeliharaan sifat, yaitu struktur DNA yang baru akan
sama dengan struktur DNA sebelumnya.
d. Sintesis
DNA mempunyai arah pertumbuhan 5’ à 3’
Molekul
nukleotida dalam keadaan bebas akan terbentuk nukleotida tripospat. Dalam
proses sintesis DNA, dua nukleotida digabungkan satu dengan yang lainnya dengan
cara merangkaikan karbon gula kelima (C5) yang mengandung fosfat dari satu
nukleotida kepada karbon gula ketiga (C3) yang mengandung –OH dari nukleotida
lain dan membentuk ikatan 5’-3’ fosfodieter.
e. Replikasi
berjalan secara bertahap
Dalam
proses replikasi terjadi dua proses. Pertama, pelepasan heliks ganda menjadi
untai tunggal dan membentuk cabang replikasi. Kedua, sintesis rantai baru
dengan menggunakan untaian tunggal tersebut sebagai model. Pada situs awal
replikasi, enzim DNA polimerase akan memutus pilinan heliks ganda menjadi dua
untaian tunggal. Dalam proses ini akan terbentuk struktur huruf Y, titik
persimpangannya disebut titik tumbuh.
f.
Sintesis DNA bersifat tidak sinambung
Utasan-utasannya direplikasi dalam
bentuk segmen-segmen kecil yang disebut fragmen Okazaki, dengan arah 5’ ke 3’.
Fragmen-fragmen ini kemudian digabungkan menjadi satu oleh enzim DNA ligase.
II. 5 Perpindahan Gen
Perpindahan
gen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bakteri dengan mengirimkan
informasi genetik (DNA) dari sel donor ke sel resipien. Kegiatan perpindahan
gen ini ada tiga yakni :
- Transformasi
- Konjugasi
- Transduksi
II. 5. 1 Transformasi
Transformasi pertama kali ditemukan
oleh Frederick Griffith pada tahun 1928. Dia mempelajari transformasi satu tipe
Streptococcus pneumoniae menjadi tipe yang berbeda. S. pneumoniae
dibagi menjadi 100 tipe lain yang berbeda atas dasar perbedaan kimia pada
kapsulnya. Jadi, tipe 1 menghasilkan kapsul yang berbeda dengan tipe 2, dan
seterusnya.
Transformasi
ialah proses pemindahan DNA bebas sel yang mengandung sejumlah informasi
genetik (DNA) dari satu sel ke sel lainnya. DNA tersebut diperoleh dari sel donor melalui lisis sel
alamiah atau dengan cara ekstraksi kimiawi. Begitu fragmen DNA dari sel donor
tertangkap oleh sel resipien, maka terjadilah rekombinasi.
Gambar. 3 Proses Transformasi
Manfaat
yang didapat dari
transformasi gen pada bakteri adalah :
- Sarana penting dalam rekayasa genetika.
- Memetakan kromosom bakteri.
- Bermanfaat dalam penelitian-penelitian genetik bakteri di laboratorium.
II. 5. 2 Konjugasi
Konjugasi merupakan mekanisme perpindahan informasi
genetik (DNA) dari sel donor ke sel resipien yang terjadi akibat adanya kontak
sel dengan sel. Konjugasi bakteri pertama kali ditemukan oleh Lederberg dan
Tatum pada tahun 1946. Mereka menggabungkan dua galur mutan Escherichia coli
yang berbeda yang tidak mampu mensintesis satu atau lebih faktor tumbuh
esensiil dan memberinya kesempatan untuk kawin.
Gambar.
4 Proses Konjungasi pada Sel Bakteri
Pada proses
konjugasi, sel donor (jantan) memasukkan sebagian DNA ke dalam sel resipien
melalui pili seks yang dimiliki oleh sel jantan. Setelah DNA donor masuk ke
dalam sel resipien, enzim-enzim yang bekerja pada DNA resipien menggunting dan
mengeksisi suatu fragmen DNA resipien. Kemudian DNA donor dipadukan ke dalam
kromosom resipien di tempat DNA yang tereksisi. Mekanisme ini sebenarnya
berlangsung juga pada kegiatan transformasi dan transduksi.
Dengan adanya
proses konjugasi ini, gen-gen tertentu yang membawa sifat resistensi pada obat
dapat berpindah dari populasi bakteri yang resisten ke populasi bakteri yang
tidak resisten. Oleh karenanya, bila hal tersebut
terjadi pada populasi bakteri bisa timbul multi drug resistance.
Gambar. 5 Proses Konjungasi pada Sel Bakteri
II. 5. 3. Transduksi
Beberapa jenis virus berkembang
biak di dalam sel bakteri. Virus-virus yang inangnya adalah bakteri seringkali
disebut bakteriofage atau fage. Inilah yang dikenal dengan transduksi. Jadi,
transduksi adalah proses perpindahan gen dari suatu bakteri ke bakteri lain
oleh bakteriofage lalu oleh bakteriofage
tersebut plasmid ditransfer ke populasi bakteri. Transduksi ditemukan oleh
Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952. Ada
dua tipe transduksi, yaitu:
- Transduksi terbatas
Pada
proses ini tidak semua gen dapat ditransfer. Transduksi terbatas terjadi saat
profage telah terintegrasi pada kromosom bakteri. Gen-gen bakteri yang mengalami transduksi terbatas adalah yang
berdekatan dengan profage yang terintegrasi.
- Transduksi umum
Transduksi
umum terjadi bila suatu fage memindahkan gen dari kromosom bakteri atau
plasmid. Pada saat fage memulai siklus litik, enzim-enzim virus menghidrolisis
kromosom bakteri menjadi potongan-potongan kecil DNA.
Gambar. 6 Proses Transduksi pada Sel Bakteri
II. 6 Mutasi
Mutasi
adalah perubahan di dalam
rangkaian nukleotida suatu gen. Mutasi menimbulkan ciri genetik yang baru atau
genotif berubah. Sel atau organisme yang menimbulkan efek mutasi disebut mutan.
Mutasi pada gen akan menyebabkan produk protein yang dihasilkan.
II. 6. 1 Mutagenesis
Mutagenesis
merupakan suatu teknik biologi molekuler di mana suatu mutasi diciptakan pada
suatu bagian molekul DNA tertentu, yang dikenal sebagai plasmid.
Mekanisme dasar:
1. Mensintesis
DNA yang di dalamnya terdapat bagian yang ingin dimutasi.
2. Hasil
sintesis ini harus dihibridisasi dengan DNA lain dari gen yang diinginkan.
3. Fragmen
tersebut diperluas lagi oleh DNA polimerase.
4. Molekul
yang diperoleh akan diadaptasikan ke dalam sel inang dan dikloning.
5. Pemilihan
mutan.
Gambar. 7 Mutagenesis
II. 6. 2 Mutagen
Bahan-bahan
yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut mutagen. Mutagen terbagi menjadi tiga, yaitu:
1.
Mutagen bahan kimia
Mutagen bahan kimia,
contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat yang dapat menghalangi
terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase dan dapat menghambat
pembelahan sel pada anafase.
2.
Mutagen bahan fisika
Mutagen bahan fisika,
contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan lain-lain. Sinar ultraviolet
dapat menyebabkan kanker kulit. Mutagen fisika bersifat sebagai radiasi pengion
(ionizing
radiation) yang dapat melepas energi (ionisasi),
begitu melewati atau menembus materi. Mutagen fisika termasuk diantaranya
sinar-X, radiasi gamma, radiasi beta, neutron, dan partikel dari aselerators
sudah umum digunakan dalam pemuliaan tanaman.
3.
Mutagen bahan biologi
Diduga virus dan
bakeri dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian virus yang dapat menyebabkan
terjadinya mutasi adalah DNA-nya.
II.
7 DNA
Rekombinan
DNA
rekombinan adalah sebuah teknik membuat susunan DNA baru dengan cara
menyisipkan potongan DNA asing ke dalam DNA organisme sehingga menghasilkan
molekul DNA rekombinan yang aktif. Dan pada saat organism tersebut membelah
diri molekul DNA rekombinan tersebut ikut bereplikasi.
7. 1 PROSES
Proses
rekombinasi DNA diawali dengan enzim endonuklease restriksi yang memotong
susunan DNA. Potongan DNA tersebut biasanya mengandung beberapa gen dari
kromosom tipe apapun. Tumbuhan, hewan, bakteri
ataupun virus.
Gambar. 8
DNA Rekombinan
Perangkat yang
dibutuhkan :
·
DNA yang telah diklonkan Enzim
endonuklease restriksi : Untuk
memotong DNA dengan sangat spesifik sehingga sekuennya disebut molindrom (MOM).
Dapat memotong DNA dari sistem biologi apapun apabila mempunyai sekuens yang
sama.
·
Enzim
ligase : Enzim yang
menggabungkan potongan DNA, beberapa diantaranya dapat menggabungkan
fragmen-fragmen DNA yang berbeda.
·
Plasmid : sebagai vektor untuk mengklonkan gen atau fragmen
DNA, dan juga untuk mengubah sifat bakteri.
·
Pustaka genom : untuk menyimpan gen atau fragmen
II. 7. 2 KEUNTUNGAN
Bakteri yang dapat menghasilkan kromosom insulin telah
ditemukan.
Ø Bakteri suatu spesies Pseudomonas telah
dikembankan dan dipatenkan efektif membersihkan tumpahan minyak (tapi jika
dimasukkan ke sumur minyak justru akan sangat merugikan, oleh karena itu, harus
sangat hati-hati dalam menggunakan teknik ini).
II. Dalam bidang pertanian dapat dilakukan untuk penambatan
nitrogen oleh prokariota untuk peningkatan kesuburan tanah. Gen untuk fiksasi
nitrogen (nif) membentuk tandan pada kromosom Klebsiella pneumoniae
dan dapat dipindahkan.
III. 7. 3 KEKHAWATIRAN
Teknologi ini menimbulkan beberapa kekhawatiran diantara
para ahli :
ü Kekhawatiran bahwa produksi molekul-molekul DNA
rekombinan yang fungsional in vivo dapat terbukti berbahaya secara
biologis. Sebagai contoh : bila bakteri tersebut dibawa ke mikroba seperti Escherichia
coli yang merupakan bakteri komensal di usus manusia dan dapat
mempertukarkan informasi genetis dengan tipe-tipe bakteri yang lain dan dapat
menyebar luas diantara manusia, hewan, tumbuhan, dan yang lainnya.
ü Kekhawatiran terbentuknya palsmid-plasmid bakteri baru
yang dapat bereplikasi secara swantantra yang bila tidak diawasi secara ketat,
dapat memasukkan determinan genetis untuk resistensi antibiotik atau
pembentukan toksin bakteri ke dalam galur-galur bakteri yang pada waktu
tersebut tidak membawa determinan semacam itu.
ü Percobaan untuk menghubungkan semua segmen DNA virus
onkogenik ataupun virus hewani yang lain menjadi unsur-unsur DNA yang
melangsungkan replikasi secara swantantra, seperti plasmid bakteri atau DNA
viral lainnya, sebab penyebaran molekul DNA
dengan cara seperti itu mungkin meningkatkan terjadinya kanker ataupun
penyakit yang lain.
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
DNA
adalah sebuah molekul panjang yang menyerupai tali, biasanya terdiri dari dua
utas, saling membelit membentuk heliks ganda (double helix). Setiap utas
terdiri dari nukleotida-nukleotida yang tergabung membentuk rantai
polinukleotida.
Untuk
memperbanyak dirinya, DNA melakukan suatu proses yang disebut replikasi.
Replikasi dapat dikatakan merupakan reaksi kimia yang memungkinkan senyawa kimia
dapat membentuk dirinya untuk menghasilkan senyawa baru yang mirip dengan
dirinya. Replikasi DNA mengikuti pola semi konservatif yang sintesisnya dimulai
dari titik ori dan arah pertumbuhannya ialah 5’ à 3’
Perpindahan gen yang dilakuakan
bakteri melalui tiga cara, yaitu : konjugasi, transformasi, dan transduksi.
Konjugasi merupakan proses perpindahan gen bakteri melalui kontak antar selnya.
Transformasi merupakan proses perpindahan gen bakteri melalui sel bebas.
Transduksi merupakan proses perpindahan gen dari suatu bakteri ke bakteri lain
dengan bantuan bakteriofage.
Mutagenesis merupakan suatu teknik
untuk menciptakan mutasi yang meliputi lima tahap/proses. Mutagen adalah bahan
yang menyebabkan terjadinya mutasi. Mutagen terbagi menjadi tiga : mutagen
bahan kimia, mutagen bahan fisika, dan mutagen bahan biologi.
DNA
rekombinan adalah DNA yang telah mengalami proses rekombinasi atau penyusunan
kembali. Proses ini diawali oleh terpotongnya struktur DNA oleh enzim restriksi
endonuklease kemudian potongan DNA tersebut disisipkan pada DNA resipien dan digabungkan
kembali oleh enzim lipase.
DAFTAR PUSTAKA
Pelczar
J. Michael, Jr. Dasar-dasar mikrobiologi. 1986.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Staff
Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Mikrobiologi
Kedokteran.
1993. Jakarta
: Binarupa Aksara.
Anonim. http//:wikipedia.com/genetika bakteri/. 12
Maret 2010. Pk. 15.00.
Anonim. http//:google.com/genetika bakteri dan virus/.
12 Maret 2010. Pk. 16.30.
Harrah's Las Vegas Casino - Mapyro
BalasHapusCasino. 4,000 square feet of gaming space. The hotel is 안산 출장샵 located near 대전광역 출장샵 Harrah's 화성 출장안마 and the casino is 구리 출장샵 adjacent to 춘천 출장마사지 other properties. The casino